"Karena sanksi, hampir semua ekspor Belarusia ke negara-negara Uni Eropa dan Amerika Utara telah diblokir," ujar Perdana Menteri Belarus Roman Golovchenko, diterbitkan oleh media resmi negara
Belta, Minggu (15/5).
"Ini mencapai sekitar 16 miliar hingga 18 miliar dolar AS per tahun," imbuhnya.
Di saat yang sama, Presiden Belarus Alexander Lukashenko telah bersikeras bahwa negerinya harus terlibat dalam negosiasi untuk menyelesaikan konflik di Ukraina dan mengatakan bahwa Belarus telah secara tidak adil dicap sebagai 'kaki tangan agresor (Rusia)'.
Belarus dan Rusia terkena sanksi setelah Moskow mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari dari wilayah Rusia dan Belarusia dalam apa yang disebutnya operasi militer khusus.
Ukraina dan Barat merespons serangan tersebut dengan sanksi yang bejibun, menyatakan bahwa perang itu adalah tindakan agresi yang tidak beralasan.
Sebelum perang, Belarus juga mendapat sanksi berat tahun lalu menyusul pencegatan pesawat Ryanair yang terbang antara Athena dan Vilnius dan menangkap seorang jurnalis dan pacarnya setelah pesawat itu mendarat.
BERITA TERKAIT: