Dimuat oleh
ANI News pada Minggu (10/5), Kebijakan itu telah membuat ratusan kapal kargo terdampar di pelabuhan yang akan berdampak pada biaya pengiriman dan inflasi global.
Maersk, perusahaan pelayaran terbesar kedua di dunia, telah mengatakan bahwa lockdown dibawah kebijakan Zero-Covid akan sangat berdampak pada layanan logistik truk dan biaya transportasi laut akan meningkat pada tingkat yang tidak terduga.
Dikatakan, 90 persen dari barang di global ini diangkut melewati jalur laut.
Ketika biaya pengiriman via jalur laut meningkat, hal itu dapat menyebabkan limpahan ekonomi negatif pada perdagangan global.
Bisnis global tidak akan mentolerir perkembangan yang tidak menguntungkan ini dan mereka akan mengalihkan biaya pada pelanggan, pungkas pernyataan Maersk kepada
Inside Over, dikutip oleh
ANI News.
Kini pembatasan lalu lintas terlihat semakin padat di pelabuhan Shanghai, dan para perusahaan logistik telah menyarankan operator kapalnya untuk menurunkan muatan produk di pelabuhan lain.
Pada akhirnya pelanggan harus menanggung biaya pengiriman dan penyimpanan tambahan.
Oleh karena itu kenaikan biaya pengiriman dapat menciptakan dampak ekonomi buruk di China dan pada perdagangan global.
Jika penundaan berlanjut untuk periode yang tidak terduga, pelabuhan selain Shanghai mungkin tidak dapat memenuhi quota yang dijatahkan kepada mereka.
Selain logistik, beberapa pabrik di China juga merasa kesulitan untuk mempertahankan momentum mereka, karena pembatasan Covid-19 disana semakin mencekam.
Banyak perusahaan menanggung beban kebijakan tegas Zero-Covid di China.
Laporan
Inside Over itu menyatakan, salah satunya adalah kasus
lockdown yang diumumkan di kota Changchun, pusat manufaktur mobil utama untuk merek seperti Toyota dan Volkswagen.
Pemasok Apple, Foxconn juga telah menangguhkan produksinya di tengah pembatasan yang semakin menghambat aktivitas mereka.
Inflasi global dan penutupan bisnis adalah ancaman yang menghantui warga China, yang dulunya sudah menyaksikan hal serupa.
Ketika dunia akan kembali normal, harapan untuk China malah menjadi suram karena ada peningkatan luar biasa pada kasus baru Omicron di negara itu.
BERITA TERKAIT: