Partai Macron
La Republique en Marche atau
En Marche! telah memutuskan untuk mengubah namanya menjadi
Renaissance menjelang pemilihan parlemen yang akan berlangsung pada bulan Juni.
Menurut pernyataan partainya, ini adalah bagian dari proses
rebranding partai karena Macron berupaya mengamankan mayoritas parlemen dalam masa jabatan keduanya.
“Nama Renaissance berarti selalu memilih pencerahan daripada, lawan dari gelap dan samarâ€, ujar sekretaris jenderal partai yang baru mengganti namanya itu, Stanislas Guerini, dikutip oleh
WION, Jumat (6/5).
“Partai politik harus merombak diri agar tetap eksis,†tambahnya.
Namun kali ini, Macron akan menghadapi tantangan berat melawan aliansi yang baru terbentuk yakni politisi faksi Jean-Luc Melenchon dan Marine Le Pen.
Menurut sebuah laporan di
The Guardian, perubahan nama itu juga bisa menjadi pertunjukan niat dari pihak Macron untuk mendapatkan kembali pijakan yang hilang di pemerintah daerah di mana mereka belum berbuat banyak.
“Ini akan menjadi pesta rakyat, terbuka untuk warga negara,†kata Guerini.
Ternyata, ini bukan pertama kalinya partai Macron menggunakan nama
Renaissance, karena nama tersebut juga pernah disiarkan sebagai alat kampanye utama partai tersebut selama pemilihan parlemen Uni Eropa pada 2019.
Nama sebelumnya 'La Republique en Marche' berasal dari gerakan politik yang diciptakan oleh Macron pada tahun 2016 yang dikenal sebagai En Marche! (Dalam Perjalanan).
Saat menjabat sebagai menteri ekonomi di masa itu, ia meluncurkan Namanya ke pemilu presiden pada 2017.
WION mengatakan bahwa nama partai yang tidak konvensional tersebut digunakan Macron sebagai daya tariknya. Dan pada akhirnya Ia memenangkan pilpres itu.
BERITA TERKAIT: