“Kami menutup wilayah udara untuk pesawat militer Rusia, dan bahkan pesawat sipil yang terbang menuju Suriah. Mereka memiliki waktu hingga April, dan kami sudah mengabarkannya pada bulan Maret,†ujar Cavusoglu, dikutip dari
AFP, Minggu (24/4).
Larangan itu akan berlaku selama tiga bulan. Ini dipandang sebagai sikap terberat Ankara melawan Rusia setelah invasinya ke Ukraina.
Cavusoglu mengatakan keputusan tersebut telah disampaikan kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin melalui telpon dengan Presiden Turki, Reccep Tayyip Erdogan.
“Satu atau dua hari kemudian, mereka mengatakan: Putin telah mengeluarkan perintah, kami tidak akan terbang lagi (menuju Suriah lewat Turki),†tambahnya.
Ketika Rusia menginvasi Ukraina, Ankara bergabung dengan sekutu NATO dalam mengecamnya. Turki juga membatasi akses melalui selat Bosporus untuk kapal angkatan laut Rusia.
Tetapi pemerintah Turki telah menahan diri untuk tidak bergabung dengan sanksi karena takut akan pembalasan.
Rusia memenuhi sekitar setengah dari permintaan Turki untuk gas alam, memberikan pengaruh besar atas pemerintah di Ankara.
Kedua negara juga terkunci dalam perselisihan sengit di Suriah. Ribuan tentara Turki dikerahkan di sekitar provinsi Idlib yang dikuasai pemberontak, rentan terhadap serangan oleh pasukan pemerintah yang didukung oleh Rusia.
BERITA TERKAIT: