Direktur Jenderal Layanan Pos Ukrposhta, Ihor Smilianskyi, mengeluarkan permintaan maaf kepada pelanggan dan menjelaskan bahwa ada kendala yang disebabkan oleh serangan DDoS (distributed denial-of-service), tetapi Smilianskyi tidak mengatakan siapa yang mungkin berada di baliknya.
"Untuk saat ini, situs Ukrposhta tidak berfungsi karena adanya serangan DDos pada sistem kami," tulisnya di Facebook. "Kami minta maaf, kami benar-benar melakukan segalanya bersama dengan penyedia internet, untuk memulihkan toko online dan sistem kami."
Pejabat Ukraina telah memperingatkan bahaya serangan siber oleh peretas Rusia sejak Rusia menginvasi negara itu pada 24 Februari. Moskow secara konsisten membantah tuduhan bahwa pihaknya telah meluncurkan serangan siber di Ukraina.
Ukraina mengatakan awal bulan ini bahwa mereka telah menggagalkan upaya peretas Rusia untuk merusak jaringan listriknya dengan serangan siber.
Sejak pekan lalu, masyakat Ukraina mengantre untuk bisa mendapatkan perangko edisi khusus yang disebut sebagai lambang kemenangan Ukraina atas invasi Rusia.
Perangko tersebut diluncurkan sebagai catatan sejarah bahwa Ukraina mampu menghancurkan kapal perang kebanggaan Rusia yang disebut-sebut super tangguh. Kapal tersebut tenggelam tak lama setelah rudal Ukraina mengantamnya, menurut klaim Ukraina.
Rusia telah membantah dengan mengatakan bahwa kapal itu tenggelam saat ditarik di lautan badai setelah kebakaran yang disebabkan oleh ledakan amunisi.
BERITA TERKAIT: