Peretasan itu adalah salah satu yang terbesar yang menghantam dunia kripto, menimbulkan pertanyaan besar tentang keamanan di industri yang baru-baru ini masuk ke arus utama berkat promosi selebriti dan janji kekayaan yang tak terhitung.
Pencurian bulan lalu dari pembuat Axie Infinity, sebuah game di mana pemain dapat memperoleh crypto melalui permainan game atau memperdagangkan avatar mereka, terjadi hanya beberapa minggu setelah pencuri menghasilkan sekitar 320 juta dolar AS dalam serangan serupa.
"Melalui investigasi kami, kami dapat mengkonfirmasi Lazarus Group dan APT38, pelaku cyber yang terkait dengan (Korea Utara), bertanggung jawab atas pencurian tersebut," kata FBI dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari
AFP, Jumat (15/4).
Lazarus Group menjadi terkenal pada tahun 2014 ketika dituduh meretas Sony Pictures Entertainment sebagai balas dendam untuk "The Interview," sebuah film satir yang mengejek pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Program siber Korea Utara dimulai setidaknya pada pertengahan 1990-an, tetapi sejak itu berkembang menjadi unit perang siber berkekuatan 6.000 orang, yang dikenal sebagai Bureau 121, yang beroperasi dari beberapa negara termasuk Belarusia, China, India, Malaysia, dan Rusia, menurut laporan militer AS tahun 2020.
BERITA TERKAIT: