Lembaga survei tersebut melakukan jakak pendapat pada Selasa (12/4), hari yang sama ketika Johnson menerima denda karena melanggar mandat jarak sosial yang ketat pada puncak ppandemi Covid-19 mengatakan bahwa PM Inggris harus mengundurkan diri dari perannya.
YouGov melaporkan bahwa 57 persen responden mengatakan Johnson harus mengundurkan diri sebagai perdana menteri, sementara 30 persen mengatakan dia harus tetap di posisi itu, dan 13 persen mengatakan mereka tidak tahu apakah Johnson harus mundur atau tidak, seperti dikutip dari
AFP, Rabu (13/4).
Hasil jajak pendapat YouGov sebelumnya, yang diadakan pada 8 Maret, menunjukkan 47 persen responden mengatakan Johnson harus mengundurkan diri, dengan 16 persen menjawab bahwa ia harus tetap menjabat, meskipun menjadi satu-satunya kepala pemerintahan yang duduk dalam sejarah Parlemen Inggris yang dikenakan hukuman karena melanggar hukum.
Johnson mengakui Januari lalu bahwa dirinya pergi ke pesta kebun pada Mei 2020. Pada saat itu, peraturan penguncian saat itu menyatakan bahwa pertemuan lebih dari satu orang adalah sesuatu yang illegal.
Berita tentang kunjungan Johnson ke Kiev akhir pekan lalu untuk pertemuan empat mata dan foto-foto dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky datang hanya satu hari sebelum berita tentang dendanya karena melanggar aturan penguncian pemerintahnya sendiri, bersama dengan istri Carrie Johnson dan Menteri Keuangan Rishi Sunak.
BERITA TERKAIT: