Pemerintah China pada Selasa (12/4) akhirnya menyuarakan ketidakpuasan dan penentangannya terhadap AS yang mempolitisasi evakuasi staf tidak penting dari konsulat Shanghai.
"Pihak berwenang China telah bertindak sejalan dengan konvensi internasional yang relevan. Juga sejalan dengan kebijakan lokal Covid-19 untuk memberikan personel diplomatik dan konsuler asing di China dengan bantuan dan kenyamanan sebanyak mungkin dalam melakukan tugas mereka," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian, seperti dikutip dari
CGTN, Selasa (13/4).
Zhao juga menekankan bahwa kebijakan pencegahan dan pengendalian epidemi China adalah ilmiah dan efektif, jadi mestinya AS tidak meragukan kebijakan China dengan terburu-buru mengevakuasi personelnya.
Tindakan AS tersebut jelas berindikasi menjatuhkan langkah-langkah penanganan pandemi yang diterapkan China
Departemen Luar Negeri AS pada Senin (12/4) memerintahkan pekerja pemerintah AS non-darurat dan anggota keluarga mereka untuk meninggalkan Shanghai.
Perintah untuk mengosongkan Shanghai oleh AS datang sebagai respons terhadap kasus Covid-19 dan dampak pembatasan terkait respons pemerintah China.
Shanghai menjadi tuan rumah salah satu dari lima konsulat AS di China.
Departemen itu juga meminta orang Amerika untuk mempertimbangkan kembali bepergian ke China, Wilayah Administratif Khusus (SAR) Hong Kong, provinsi Jilin, dan kota Shanghai dengan alasan pembatasan terkait Covid-19 yang terlalu ketat serta risiko terpisahnya orang tua dan anak-anak.
"China telah membuat pernyataan serius kepada pihak AS atas perintah evakuasinya, dan mendesak AS untuk segera berhenti menyerang kebijakan pengendalian dan pencegahan pandemi China, berhenti menggunakan pandemi untuk manipulasi politik, dan berhenti mencoreng China," demikian Zhao.
BERITA TERKAIT: