Penyitaan dilakukan di pelabuhan Palma de Mallorca, ibukota Kepulauan Balearic Spanyol di Laut Mediterania.
Associated Press pada Senin pagi (4/4) melaporkan, polisi spanyol keluar masuk kapal itu bersama agen FBI. Penyitaan ini merupakan operasi gabungan antara Garda Sipil Spanyol, FBI, dan Investigasi Keamanan Dalam Negeri Spanyol, dilakukan atas permintaan pemerintahan AS.
Sumber dari Garda Sipil Spanyol mengatakan kapal pesiar mewah itu disebut Tango, dan diperkirakan bernilai 120 juta dolar atau Rp 1,7 triliun. Memiliki panjang 78 meter, Tango membawa bendera Kepulauan Cook.
Tango dimiliki oleh sebuah perusahaan yang terdaftar di Kepulauan Virgin Britania Raya yang dikelola oleh berbagai masyarakat di Panama.
“Tango ini mengikuti jaringan keuangan dan sosial yang rumit untuk menyembunyikan kepemilikannya yang sebenarnya," ujarnya.
Agen AS kini telah menyita dokumen dan komputer di dalam kapal pesiar, yang akan dianalisis untuk memastikan identitas asli pemiliknya.
AS meyakini, Tango merupakan salah satu aset milik Viktor Vekselberg, seorang miliarder dan sekutu dekat Putin yang mengepalai Renova Group di Moskow.
Renova Group adalah konglomerat yang bergerak dalam industri logam, pertambangan, teknologi, dan aset lainnya.
Semua aset Vekselberg di AS telah dibekukan dan perusahaan AS dilarang berbisnis dengannya atau entitasnya.
Vekselberg yang belum diberi sanksi oleh Uni Eropa. Tapi saat ini ia sedang diselidiki di AS atas tuduhan penipuan pajak, pencucian uang dan pemalsuan dokumen untuk menyembunyikan kepemilikan kapal pesiar Tango.
Langkah ini adalah pertama kalinya pemerintah AS menyita kapal pesiar oligarki Rusia sejak Jaksa Agung AS, Merrick Garland dan Menteri Keuangan AS, Janet Yellen membentuk satuan tugas yang dikenal sebagai REPO, kependekan dari
Russian Elites, Proxies and Oligarchs.
Tujuan utama REPO adalah menyita aset-aset yang dimiliki oligarki Rusia yang dekat dengan rezim Putin.
BERITA TERKAIT: