Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan, tim yang dikirim untuk membantu mengevakuasi ribuan warga sipil dari Mariupol pada Jumat telah perintahkan untuk kembali, dan akan mencoba lagi pada Sabtu (2/4).
"Kondisi di lapangan tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan. Tim tidak berhasil mencapai Mariupol (untuk menjemput warga) atau memfasilitasi perjalanan aman warga sipil hari ini," kata ICR dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari
AFP.
Tim kemudian kembali lagi ke Zaporizhzhia, lebih dari 200 kilometer jauhnya.
ICRC menyesali bahwa jaminan keamanan dari semua pihak yag telah disepakati, tidak bisa dipegang. Dalam pernyataannya ICRC menekankan penting untuk saling menghormati perjanjian jaminan keamananan agar proses evakuasi tidak tertunda.
Ini adalah penundaan untuk yang kesekian kalinya. Kondisi dan tidak terlaksananya jaminan keamanan, lagi-lagi menggagalkan proses evakuasi.
Banyak dari warga yang lelalh menunggu bantuan evakuasi sehingga mereka nekad menempuh perjalanan berbahaya untuk mencari tempat yang aman.
Diperkirakan 160.000 orang masih terperangkap di tenggara kota, dengan banyak yang dibiarkan kedinginan tanpa makanan.
Juru bicara ICRC Ewan Watson telah memperingatkan pada Jumat sebelumnya, bahwa evakuasi tidak dapat berjalan sesuai rencana jika jaminan keamanan tidka terpenuhi.
"Peran ICRC sebagai perantara netral adalah memimpin konvoi dari Mariupol ke kota lain di Ukraina," kata Watson kepada wartawan di Jenewa.
BERITA TERKAIT: