Dalam perbincangan dengan CEO
RMOL Network, Teguh Santosa, di Kopi Timur, hari Rabu (30/3), Duta Besar Federasi Rusia Lyudmila Vorobieva mengatakan, pihaknya melakukan operasi militer khusus itu dengan sangat hati-hati, dan sebisa mungkin hanya menjadikan instalasi militer Ukraina sebagai target serangan.
“Apakah Rusia menghitung jumlah korban yang jatuh di Ukraina dan juga di Rusia?†tanya Teguh Santosa.
“Tentu saja,†jawab Dubes Vorobieva.
“Kalau mereka (Ukraina) mengatakan jumlah korban di pihak Ukraina sebanyak puluhan ribu, itu tidak benar. Ada banyak kebohongan (fake). Video fake, informasi fake,†sambungnya.
Menurut Dubes Vorobieva, pihak Ukraina memproduksi video-video propaganda untuk menggambarkan jumlah korban di pihak sipil yang amat besar. Misalnya, sambung Dubes Vorobieva yang juga lahir di Kiev, Ukraina, video yang disebutkan sebagai kota yang terbakar akibat serangan Rusia namun sebenarnya menggunakan klip dari kejadian lain yang sama sekali tidak berkaitan dengan krisis yang sedang terjadi.
“Mereka menggunakan potongan video dari ledakan pelabuhan di Beirut (Lebanon). Mereka juga menggunakan potongan gambar dari Suriah. Bahkan ada satu potongan video dari film Star Wars,†kata Dubes Vorobieva lagi.
Di pihak Rusia, masih kata Dubes Vorobieva, setidaknya 1.500 tentara tewas, dan sekitar 3.000 lainnya terluka.
“Saya tidak ingat jumlah korban di pihak Ukraina. Tetapi saya percaya itu tidak sebanyak (yang disebutkan), jauh lebih kecil,†demikian Dubes Vorobieva.
BERITA TERKAIT: