Pada Senin (28/3), Menteri Tenaga Kerja Suchart Chomklin berada di Riyadh untuk bertemu dengan Menteri Sumber Daya Manusia dan Pembangunan Sosial (HRSD) Ahmad Sulaiman Al Rajhi. Kedua menteri sepakat menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang ekspor tenaga kerja Thailand yang akan menjamin kondisi yang baik bagi pekerja di negara Teluk.
Upacara penandatanganan tersebut dipandang sebagai langkah penting lainnya dalam pemulihan hubungan bilateral kedua negara setelah hubungan memburuk 30 tahun lalu.
Bangkok Pos melaporkan, saat ini ada 1.334 pekerja Thailand di Arab Saudi dengan banyak dari mereka bekerja sebagai pekerja pabrik atau sebagai pekerja rumah tangga.
Perjanjian yang ditandatangani dikatakan memiliki perlindungan tenaga kerja sesuai dengan standar internasional yang mencakup majikan menanggung biaya manajemen pekerjaan, biaya perjalanan dan bagaimana upah dibayarkan.
Sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan bahwa Thailand sedang mencari bantuan dari Arab Saudi dalam memastikan hak dilindungi bagi majikan dan karyawan sambil menegakkan peraturan untuk memastikan pembayaran yang adil, kesejahteraan dan hak istimewa, ditambah kerja sama atas masalah perdagangan manusia.
Arab Saudi telah merencanakan untuk meluncurkan langkah-langkah untuk membantu menjaga kualitas hidup dan kesejahteraan pekerja migran asing termasuk program kontrak elektronik untuk perlindungan hak dan inisiatif mobilitas tenaga kerja untuk membantu pekerja di sektor perhotelan, kesehatan dan industri.
BERITA TERKAIT: