Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov, dalam jumpa pers pada Minggu (27/2) menegaskan bahwa komplotan rezim Kiev dan antek-antek mereka yang terlibat dalam penyiksaan itu akan dilacak dan mendapat hukuman berat.
"Semua wajah, suara, telepon, keberadaan, alamat IP, dan pesan, di antara semua Nazi Ukraina, yang bertanggung jawab atas penghinaan dan penyiksaan terhadap rekan-rekan kami, telah diidentifikasi dan dicatat," katanya seperti dikutip dari TASS.
"Pemimpin komplotan rezim Kiev dan antek-antek mereka yang menyerukan penyiksaan terhadap tentara Rusia, telah melanggar konvensi perlakuan tawanan perang. Mereka semua akan mendapatkan hukumannya!" tegasnya lagi.
Beberapa tentara Rusia saat ini berada dalam tawanan Ukraina. Kementerian Pertahanan Rusia pada Minggu pagi melaporkan bahwa pasukan Ukraina telah melakukan siksaan terhadap tentara Rusia yang ditawan.
Konashenkov, berdasarkan laporan yang ia terima, menyebutkan bahwa pasukan Ukraina menyiksa tentara Rusia yang ditawan menggunakan siksaan yang kejam yang sama seperti yang dilakukan Nazi Jerman saat perang di Front timur, di mana bekas Uni Soviet berperang menumpas Nazi.
Mes,kipun mengutuk keras perlakuan Ukraina, Konashenkov memastikan bahwa militer Rusia tidak akan memperlakukan hal yang sama. Setiap tentara Ukraina yang ditangkap lalu menyerah, mereka akan memperlakukannya dengan manusiawi dan memulangkannya ke keluarga mereka.
Ketegangan di Ukraina timur meletus pada Kamis (24/2) tak lama setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumankan kedaulatan Donetsk dan Luhansk. Putin juga meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina sebagai tanggapan atas permintaan bantuan dari para pemimpin republik Donbass karena adanya ancaman dari pasukan Ukraina.
BERITA TERKAIT: