Sebagai contoh, seperti dikabarkan
Associated Press (Minggu, 13/2), maskapai penerbangan Belanda KLM telah membatalkan penerbangan ke Ukraina hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Maskapai penerbangan charter Ukraina SkyUp pada akhir pekan ini juga mengumumkan bahwa penerbangannya dari Madeira, Portugal, ke Kyiv dialihkan ke ibukota Moldova, Chisinau, setelah lessor Irlandia pesawat itu mengatakan pihaknya melarang penerbangan di wilayah udara Ukraina.
Hal ini bukan terjadi tanpa alasan. Jika melihat kembali ke tahun 2014 lalu, sebuah pesawat Malaysia jatuh saat terbang di atas wilayah Ukraina timur. Pesawat dari Belanda ke Malaysia itu jatuh setelah ditembak di atas wilayah Ukraina timur yang dikuasai oleh pemberontak. Akibatnya, 298 orang di dalamnya tewas, termasuk 198 warga negara Belanda.
Situasi di perbatasan Ukraina saat ini belum sampai pada tahap konflik terbuka, melainkan eskalasi ketegangan. Hal itu terjadi setelah Rusia mengerahkan ribuan pasukannyake perbatasan dengan Ukraina.
Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya khawatir bahwa Rusia akan mungkin melakukan invasi ke Ukraina.
Di sisi lain, Rusia kerap membantah bahwa mereka bermaksud untuk menyerang Ukraina.
BERITA TERKAIT: