Dalam pertemuan itu Putin mencatat bahwa perdagangan antara kedua negara meningkat lebih dari enam persen pada tahun 2020 meskipun ada pandemi, dan lebih dari 38 persen tahun lalu.
"Hubungan antara Iran dan Uni Ekonomi Eurasia (EAEU) sedang berkembang, dan kami secara aktif bekerja untuk menciptakan zona perdagangan bebas antara Iran dan asosiasi kami," kata Kremlin dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari
AP, Kamis (20/1).
Masalah keamanan Suriah menjadi topik utama ketika keduanya membahas mengenai kerja sama internasional.
Putin mengatakan bahwa Rusia dan Iran dapat membantu Damaskus dalam "mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh terorisme internasional."
Raisi pada gilirannya berbicara mendukung pengembangan lebih lanjut hubungan ekonomi, perdagangan, budaya, politik, dan militer bilateral dengan Rusia.
"Dalam kondisi yang sangat luar biasa saat ini, di mana ada penentangan terhadap tindakan sepihak Barat, termasuk Amerika Serikat, kita dapat menciptakan sinergi dalam interaksi kita," kata Raisi.
"Iran akan terus berkembang meskipun ada sanksi dan ancaman Barat, dan akan berupaya membangun mekanisme untuk pencabutan semua sanksi dan pembatasan secara bertahap," ujarnya.
Pemimpin Iran juga mengatakan pentingnya meningkatkan hubungan perdagangan dan ekonomi seraya memuji kerja sama saat ini antara Iran dan Rusia dalam kerangka Organisasi Kerjasama Shanghai dan EAEU.
Selama kunjungannya di Moskow Raisi akan berpidato di Duma Negara atau majelis rendah parlemen, dan akan mengadakan berbagai pertemuan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Tiba di Moskow pada Rabu (19/1), Presiden Iran Ebrahim Raisi melakukan pertemuan bersama Presiden Rusia Vladimir Putin dan membahas perkembangan hubungan ekonomi bilateral dan kerja sama internasional. 
(2).jpeg)
BERITA TERKAIT: