Pemimpin partai sayap kiri La France Insoumise atau France Unbowed itu menyampaikan usulannya selama wawancara dengan radio
France Inter pada Senin (3/1), seperti dimuat
RT.
Melenchon menekankan, Prancis harus mengambil bagian dalam upaya untuk memperbaiki situasi internasional, alih-alih mengikuti Perang Dingin baru.
"Kita perlu menurunkan eskalasi. Jika kita meninggalkan NATO, kita tidak akan terseret ke dalam logika Perang Dingin yang dipertahankan Amerika dengan Rusia dan China," ujarnya.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan, Rusia merupakan mitra, dan bukan musuh bagi Prancis. Untuk itu, ia meyakini meninggalkan NATO akan bermanfaat bagi Prancis.
“Rusia adalah mitra. Saya tidak setuju jika dijadikan musuh. Kami membawa 10 negara ke NATO di timur, yang dilihat sebagai ancaman oleh Rusia. Terutama ketika Anda memasang sistem anti-rudal di Polandia,†tambahnya.
Dia juga menyuarakan penentangan terhadap setiap rencana untuk menerima Ukraina ke dalam NATO. Langkah seperti itu menurutnya hanya akan memperburuk situasi keamanan di Eropa, dan akan dianggap oleh Moskow sebagai ancaman baru.
Melenchon sendiri berniat untuk mencalonkan diri sebagai presiden selama pemilu pada April. Selama pemilu presiden terakhir di Prancis, Melenchon memenangkan sekitar 20 persen suara dalam pemungutan suara pertama. Namun, dia tidak lolos ke babak kedua.
BERITA TERKAIT: