Data dari pemerintah pada Senin (3/1) menunjukkan pertumbuhan ekonomi Singapura mencapai 7,2 persen pada 2021. Angka tersebut menjadi titik balik dari kontraksi ekonomi 5,4 persen pada 2020.
Reuters menyebut, itu merupakan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) tahunan tercepat sejak ekspansi 14,5 persen pada 2010.
"Saya memperkirakan pertumbuhan akan relatif tinggi. Ketika ekonomi dunia mulai membaik, saya pikir itu juga akan membantu mendukung kondisi permintaan eksternal secara keseluruhan untuk Singapura," kata analis MUFG, Jeff Ng.
Pemerintah Singapura memproyeksikan PDB untuk tahun 2022 akan tumbuh 3 hingga 5 persen.
PDB untuk kuartal keempat, pada Oktober hingga Desember, naik 5,9 persen tahun-ke-tahun. Kendati begitu, naik 2,6 persen dari kuartal-ke-kuartal.
Pekan lalu, Perdana Menteri Lee Hsien Loong mengatakan ekonomi Singapura mulai pulih dengan mantap dan pemerintah akan menaikkan pajak penjualan.
Pemerintah telah menandai rencana untuk menaikkan pajak barang dan jasa sebesar 2 poin persentase menjadi 9 persen antara tahun 2022 hingga 2025.
Sementara analis memperkirakan ekonomi akan terus tumbuh, mereka memperingatkan bahwa varian virus corona Omicron dapat menjadi hambatan jika aturan jarak sosial diperketat lagi.
BERITA TERKAIT: