Keputusan tersebut diambil oleh Kementerian Kesehatan Israel setelah melakukan uji coba di tengah lonjakan kasus Covid-19 yang didorong oleh menyebarnya varian Omicron.
"Mengingat kesenjangan dalam pengetahuan di dunia dalam situasi saat ini, kami bertindak dengan hati-hati dan bertanggung jawab," ujar Direktur Jenderal Kemenkes Israel Nachman Ash, seperti dikutip
Associated Press.
Pekan lalu, panel ahli Kemenkes telah merekomendasikan untuk memberikan booster kedua bagi kelompok usia di atas 60 tahun, mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, serta tenaga kesehatan.
Suntikan booster kedua dapat diberikan empat bulan setelah mereka mendapatkan suntikan booster pertama.
Uji coba sendiri dilakukan pada 150 sukarelawan nakes yang telah menerima booster kedua vaksin Pfizer-BioNTech pada Agustus. Hasilnya menunjukkan adanya dampak booster terhadap antibodi penetralisir varian Omicron.
Selain Israel, Jerman dan Inggris juga mempertimbangkan keputusan untuk memberikan suntikan booster kedua kepada kelompok rentan.
BERITA TERKAIT: