Pada Rabu (29/12), kasus baru Covid-19 tercatat sebanyak 183.000, meningkat dari hari sebelumnya, dengan angka kematian tercatat sebanyak 57 dalam 24 jam.
Ketika negara itu terus berjuang melawan peningkatan besar dalam kasus Covid-19, Menteri Kesehatan Sajid Javid mengatakan bahwa tidak akan ada pembatasan lebih lanjut di negara itu.
Dia hanya berpesan agar semua orang-orang "tetap berhati-hati" dan menahan diri pada saat merayakan liburan Tahun Baru.
Minggu sebelumnya, Javid mengatakan bahwa karantina tetap diwajibkan bagi orang yang dites positif. Namun, masa karantina menjadi jauh lebih singkat yaitu hanya tujuh hari dari yang sebelumnya 10 hari.
Sementara itu, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara semuanya telah memberlakukan pembatasan lebih lanjut pada kegiatan rekreasi dan pergi ke pub dan kafe.
Ini termasuk perpanjangan aturan jarak sosial dan batasan lebih lanjut pada ukuran pertemuan.
Pada Hari Natal, ribuan dilaporkan terlihat mengantre untuk mengambil suntikan booster, karena jumlah kasus baru harian tetap di atas angka 100.000, menjadikannya tiga hari berturut-turut.
Wali Kota London, Sadiq Khan, mengatakan bahwa perayaan Malam Tahun Baru tradisional di ibu kota Inggris dibatalkan, setelah menyatakan "insiden besar" menyusul "lonjakan besar" kasus Omicron di kota itu. Insiden besar bertindak sebagai peringatan bahwa rumah sakit dan layanan darurat tidak dapat merespons seperti biasanya karena keadaan yang meringankan.
Orang-orang sekarang membutuhkan sertifikat untuk masuk ke klub malam dan stadion olahraga, untuk membuktikan bahwa mereka telah divaksinasi sepenuhnya atau baru-baru ini menjalani tes negatif. Skema serupa juga diterapkan di Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara.
BERITA TERKAIT: