Bersama Iran, Irak Mulai Seriusi Penyelesaian Proyek Kereta Api Shalamcheh-Basra

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 30 Desember 2021, 14:37 WIB
Bersama Iran, Irak Mulai Seriusi Penyelesaian Proyek Kereta Api Shalamcheh-Basra
Proyek Kereta Api Shalamcheh-Basra/Net
rmol news logo Perubahan politik telah menciptakan fase baru bagi hubungan Irak dan Iran. Ini terlihat dari mulai diseriusinya proyek kereta api Irak-Iran yang telah menghadapi beberapa masalah selama bertahun-tahun.

Pada Maret 2011-Maret 2012 (atau menurut kalender Iran adalah tahun 1390), Iran dan Irak terlibat dalam perjanjian kerja sama dan menandatangani nota kesepahaman (MOU) untuk pembangunan kereta api Shalamcheh-Basra. Sayangnya, perjanjian kerja sama itu tidak kunjung terlaksana.

Tiga tahun kemudian, MOU lain ditandatangani antara Teheran dan Baghdad untuk melanjutkan kerja sama pembangunan jalur kereta api ini. Dalam perjanjian itu, Iran berjanji untuk merancang dan membangun jembatan di atas Sungai Arvand, dan pihak Irak berjanji untuk membangun jalur kereta api sepanjang 32 kilometer dari perbatasan Shalamcheh ke stasiun kereta api Basra di tanah Irak.

Pelaksanaan proyek ini kemudian ditindaklanjuti oleh pemerintah Iran.

Sayangnya, karena beberapa alasan, masalah ekonomi dan kekurangan dana di Irak, serta masalah hukum di negara itu terkait hak kepemilikan tanah, proyek itu berhenti.

Saat ini, pemerintah kedua negara terlihat mulai serius melanjutkan lagi proyek yang terbengkalai itu, yang akan menjadi event strategis di kawasan Asia Barat.

Menteri Transportasi dan Pembangunan Perkotaan Iran Rostam Qasemi berkunjung ke Irak untuk menekankan lagi jalannya kerja sama. Kedua negara kemudian menandatangani kesepakatan untuk menyelesaikan kereta api Shalamcheh-Basra pada Senin (27/12).

“Perjanjian tersebut memiliki jadwal yang jelas, dan salah satu klausulnya adalah bahwa implementasi proyek akan benar-benar dimulai dalam bulan depan,” kata Qasemi, seperti dikutip dari IRNA.

“Selama hampir 20 tahun, kami telah melakukan banyak negosiasi dengan pihak Irak untuk menerapkan kereta api Shalamcheh-Basra, dan bahkan ada banyak memorandum yang ditandatangani dalam periode yang berbeda, yang tidak pernah mencapai hasil yang diinginkan,” kata Qasemi.

Kedua negara sepakat memulai studi utama dan implementasi proyek tersebut untuk meningkatkan pertukaran barang dan penumpang yang penting bagi kedua negara. Qasemi mencatat bahwa Kereta Api Republik Islam Iran (dikenal sebagai RAI) dan Kereta Api Republik Irak akan mengimplementasikan proyek bersama dan usaha patungan akan didirikan dalam waktu dua bulan.

Iran dan Irak telah mengambil langkah signifikan untuk meningkatkan hubungan ekonomi dalam beberapa tahun terakhir. Kedua negara sedang menindaklanjuti rencana untuk meningkatkan perdagangan ekonomi bilateral mereka menjadi lebih dari 20 miliar dolar AS. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA