Pertemuan Putin dan Xi Jinping akan Melemahkan Upaya Boikot Olimpiade Beijing 2022 yang Digemakan AS

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 30 Desember 2021, 09:45 WIB
Pertemuan Putin dan Xi Jinping akan Melemahkan Upaya Boikot Olimpiade Beijing 2022 yang Digemakan AS
Duta Besar China untuk Rusia Zhang Hanhui/Net
rmol news logo Pertemuan antara pemimpin Presiden Vladimir Putin dan Presiden Xi Jinping dalam waktu dekat, bukan saja membuka babak baru dalam pengembangan hubungan Rusia-China di periode pasca-epidemi, tetapi bisa jadi akan melemahkan upaya Barat yang mempolitisasi olahraga.

Duta Besar China untuk Rusia Zhang Hanhui mengatakan dalam sebuah wawancara dengan harian Izvestia, bahwa pertemuan yang sangat dinantikan itu akan berbicara baik tentang persahabatan pribadi kedua pemimpin tentang dinamika internal yang kuat dan nilai-nilai independen Rusia dan China.

“Kami akan terus menggunakan tahun-tahun pertukaran olahraga Rusia-Tiongkok pada 2022-2023 sebagai kemungkinan untuk memperluas kerja sama di bidang olahraga dan pertukaran kemanusiaan lainnya.  Ini juga untuk menunjukkan upaya kami untuk memerangi politisasi olahraga dan campur tangan asing," ujar Hanhui, seperti dikutip dari TASS.

Menurutnya, Rusia dan China selalu berpegang pada empat konsensus utama yang saling mendukung. Mengenai gerakan boikot Olimpiade Beijing 2022 yang diserukan AS, diplomat itu mengatakan bahwa apa yang mereka lakukan adalah hanya untuk menyuarakan anti-China. Dan Beijing berterima kasih bahwa Rusia berdiri bersama China dalam menghadapi aksi boikot tersebut.   

"Pejabat dari beberapa negara, yang tidak menerima undangan, keluar dengan pernyataan bahwa mereka tidak akan pergi ke Olimpiade. Ini jelas, tujuan mereka adalah untuk mengikuti bentuk anti-China mereka sendiri, mendiskreditkan citra China dan meraih kemenangan politik pribadi," kata Hanhui. Menambahkan bahwa tindakan AS bukan menjadi penentu keberhasilan acara maupun mewakili harapan masyarakat internasional.

"Pertandingan di Beijing adalah acara global untuk atlet dan penggemar olahraga musim dingin, bukan panggung untuk pertunjukan politisi yang mengejar tujuan egois mereka," kata Hanhui.

Olimpiade Musim Dingin ke-24 akan diadakan di Beijing dari 4 hingga 20 Februari 2022.

Pada 6 Desember, Amerika Serikat mendeklarasikan boikot diplomatik terhadap Olimpiade Beijing, dengan mengatakan tidak akan mendelegasikan pejabat ke China. Namun, atlet AS tetap akan ambil bagian dalam Olimpiade tersebut. Belakangan tersiar kabar, beberapa pejabat AS telah mengajukan visa untuk datang ke acara tersebut.

Vladimir Putin sendiri dengan senang hati telah mengatakan kesediaannya untuk hadir dalam upacara pembukaan Olimpiade. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA