AS dan Ukraina Bantah Pernyataan Putin yang Menuduh Mereka sebagai Agresor di Perbatasan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 24 Desember 2021, 14:28 WIB
AS dan Ukraina Bantah Pernyataan Putin yang Menuduh Mereka sebagai Agresor di Perbatasan
Tentara Ukraina di perbatasan/Net
rmol news logo Amerika Serikat dan Ukraina bereaksi atas pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin selama konferensi persnya pada Kamis (23/12).  Keduanya menyangkal bahwa Kiev sedang mempersiapkan serangan militer di wilayah timur seperti yang dituduhkan Putin.

Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan bahwa fakta menjelaskan bahwa satu-satunya agresi di perbatasan Rusia dan Ukraina adalah penumpukan militer oleh Rusia dan retorika agresif dari pemimpin Rusia. Rusia berusaha membalikkan keadaan dengan tuduhannya tersebut.

Psaki juga mencatat bahwa NATO adalah aliansi defensif dan tidak ada bukti yang menunjukkan sesuatu yang bertentangan dari Amerika Serikat atau anggota NATO, seperti dilaporkan Radio Liberty.

Putin mengklaim bahwa kekhawatiran di Barat atas penumpukan pasukannya dan kemungkinan invasi ke Ukraina bisa menjadi awal dari kemungkinan upaya Ukraina untuk melancarkan serangan terhadap separatis di timur.

“Sepertinya mereka sedang mempersiapkan operasi lain di Donbas,  dan memperingatkan kita untuk tidak menghalangi, atau akan ada sanksi,” kata Putin, menambahkan bahwa Ukraina didukung oleh AS untuk melakukan agresinya.

Pejabat Ukraina membantah memiliki niat untuk melancarkan serangan terhadap separatis.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Oleg Nikolenko mengatakan klaim Putin tentang Kiev yang dianggap mempersiapkan operasi militer adalah tidak benar.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken membahas situasi tersebut dengan Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss, yang juga mengatakan NATO adalah aliansi pertahanan.

"Ukraina terus menunjukkan pengendalian diri yang terpuji dalam menghadapi provokasi dan agresi Rusia," tambahnya.

Truss mengatakan setiap serangan Rusia akan menjadi kesalahan strategis besar-besaran dan akan dibalas dengan kekuatan, termasuk sanksi terkoordinasi dengan sekutu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA