Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov, mengatakan pada Senin (20/12) bahwa Rusia akan mengambil langkah-langkah baru yang tidak ditentukan untuk memastikan keamanannya jika AS dan sekutunya terus mengambil tindakan provokatif dan mengabaikan permintaan Moskow untuk jaminan yang menghalangi ekspansi NATO ke Ukraina.
“Kami akan menemukan bentuk untuk merespons, termasuk dengan cara militer dan teknis militer," kata Ryabkov seperti dikutip dari
The Moscow Times. Ia menegaskan lagi bahwa Rusia perlu untuk menyeimbangkan tindakan yang menjadi perhatian.
"Kami perlu melakukan tindakan pencegahan atas hal-hal yang menimbulkan risiko. Kami membutuhkan (jawaban) segera karena situasinya sangat serius dan mungkin menjadi lebih rumit,†katanya.
Rusia akan berusaha untuk mencegah skenario yang tidak diinginkan dan menyadari bahwa perlunya mengadakan dialog untuk menghindari implikasi serius.
Pernyataan Ryabkov datang sehari setelah Moskow menyerahkan rancangan dokumen keamanan yang menuntut agar NATO menolak keanggotaan Ukraina dan negara-negara bekas Soviet lainnya dan membatalkan pengerahan militer aliansi di Eropa Tengah dan Timur. Ultimatum berani yang hampir pasti ditolak oleh AS dan sekutunya.
Kementerian Luar Negeri Rusia pada Jumat (17/12) merilis dua rancangan dokumen tentang pemberian jaminan keamanan hukum dari Amerika Serikat dan NATO.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa ajudan Presiden, Yury Ushakov, telah berbicara kepada Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan bahwa Moskow siap untuk segera memulai pembicaraan mengenai rancangan dokumen tentang jaminan keamanan.
BERITA TERKAIT: