Gedung Putih dalam pernyataannya pada Rabu (15/12) mengumumkan bahwa Presiden Joe Biden sendiri yang menominasikan mantan duta besar AS untuk Jepang itu, seperti dilaporkan
Reuters. Pencalonan Caroline -yang masih perlu membutuhkan konfirmasi senat- memberikan peran publik baru kepada keturunan dari dinasti politik yang terkenal itu.
Caroline yang saat ini berusia 64 tahun, telah lama digadang-gadang menempati posisi tersebut sejak Biden memenangkan pemilihan presiden. Ia dianggap sebagai kandidat utama untuk posisi utusan tingkat tinggi setelah perannya dalam kampanye kepresidenan Biden.
Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne menyambut hangat pencalonan Caroline. Payne mengatakan bahwa ia bersama Menteri Luar Negeri AS Antony Blinked berharap memiliki perwakilan yang tepat yang bisa mempererat hubungan AS-Australia di tengah banyaknya tantangan yang dihadapi dua negara itu.
"Saya menyambut hangat pencalonan Caroline Kennedy dari Presiden Biden sebagai Duta Besar Amerika Serikat untuk Australia," kata Senator Payne.
Caroline adalah duta besar AS wanita pertama untuk Jepang, seperti dilaporkan Reuters. Selama menjabat ia banyak menorehkan prestasi terbaik, di antaranya ia mempromosikan pemberdayaan perempuan di Jepang dan memajukan penataan kembali pasukan AS di Okinawa.
Pada 2017, ia mendirikan Proyek Pertukaran Puisi Internasional untuk menghubungkan siswa secara virtual di Jepang, Korea, Filipina, dan Bronx melalui kekuatan kata-kata yang diucapkan.
Dalam sebuah pernyataan, Kennedy menyebut Australia sebagai "negara yang sangat penting bagi keamanan dan kemakmuran masa depan kita."
"Jika dikonfirmasi oleh Senat AS, Caroline akan membawa jaringan politik yang mendalam di Washington dan pemahaman yang tajam tentang kawasan Indo-Pasifik kami,†kata Payne.
BERITA TERKAIT: