Mereka mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Selasa (7/12), bahwa pihaknya tetap menghormati keputusan setiap negara, seraya menegaskan kembali bahwa keterlibatan atlet dalam Olimpiade berada di luar jalur politik.
“Kehadiran pejabat pemerintah dan diplomat adalah keputusan politik murni untuk masing-masing pemerintah, yang sangat dihormati oleh IOC dalam netralitas politiknya," kata IOC dalam pernyataannya, seperti dikutip dari
CGTN, Rabu (8/12).
"Pada saat yang sama, pengumuman ini juga memperjelas bahwa Olimpiade dan partisipasi para atlet berada di luar politik. , dan kami menyambut ini," lanjut pernyataan itu.
Amerika menyatakan boikot diplomatik atas penyelenggaraan Olimpiade Beijing 2022 pada Senin malam (6/12), dalih pelanggaran hak asasi manusia di China jadi alasan utama keputusan Washington.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.