Penampilan tim angklung dari Sekolah Republik Indonesia di Caracas yang mengawali festival mampu memukau dan menyihir penonton yang memadati lokasi kegiatan di PDVSA La Estancia, La Floresta, Caracas.
Alunan “H
alo-halo Bandung†yang dinamis dan energik disambut tepuk tangan meriah.
Wakil Menteri Luar Negeri Capaya Rodriguez Gonzales bertepuk tangan cukup lama. Begitu juga Duta Besar RI untuk Venezuela, Imam Edy Mulyono, yang duduk di sebelah kanannya.
Angklung merupakan salah satu kegiatan unggulan di Sekolah Republik Indonesia yang memiliki siswa sekitar 800 orang.
Berada di Avenue A, Colinas de Valle Arriba, Munisipaliti Baruta, Miranda, sekolah ini diresmikan menjadi Sekolah Republik Indonesia pada 16 Februari 1990. Penandatanganan prasasti dilakukan oleh Dubes RI ketika itu, Joedo Sumbono, dan Menteri Pendidikan Venezuela ketika itu, Gustavo Roosen.
Selain tim angklung, tim kesenian Indonesia yang tampil dalam festival itu juga menampilkan tari-tarian dan seni bela diri silat.
Siomay Juga MemukauSebelum menyaksikan penampilan tim kesenian dari negara-negara ASEAN yang ikut dalam festival itu, Wakil Menlu Capaya Rodriguez Gonzales didampingi Dubes RI Imam Edy Mulyono, Dubes Vietnam Le Viet Duyen, dan Chargé d’Affaires Malaysia, Mohammed Raizul Nizam bin Zulkiffli, lebih dahulu menyaksikan stand pameran negara-negara ASEAN dan lembaga pemerintahan Venezuela.
Di stand Indonesia yang menampilkan makanan khas Indonesia, seperti bakso dan siomay, Wamenlu Capaya Rodriguez Gonzales mencicipi siomay.
Gigitan pertama membuat Wamenlu Capaya Rodriguez Gonzales mengangguk-anggukan kepala tanda sangat menikmatinya.
BERITA TERKAIT: