Dikutip dari
Etilaatroz pada Selasa (16/11), pimpinan intelijen Taliban telah mencantumkan agama untuk indikator penilaian guru-guru di Provinsi Herat.
Saat ini, dalam tabel "Reputasi Guru Sekolah Negeri Herat", guru-guru wajib mencantumkan nama, tempat kerja, rumah, nomor kontak, tempat tinggal, dan agama.
"Di pemerintahan sebelumnya, kami tidak pernah ditanya agama. Kami tidak ingin diidentifikasi karena takut dengan Taliban," ujar para guru.
Wakil khusus gubernur Herat, Shira Ahmad Ammar mengatakan, tabel tersebut akan diteliti di sekolah-sekolah.
Dicantumkannya agama dalam tabel penilaian sendiri dikhawatirkan untuk membedakan guru dengan ideologi Sunni dan Syiah.
Selama ini, masyarakat Herat dikenal karena hidup berdampingan secara damai antara Sunni dan Syiah.
Kendati begitu, Menteri Amar Maruf Nahi Munkar, Mohammad Khalid Hanafi menyebut musuh persatuan lebih penting daripada perbedaan antara Sunni dan Syiah.
BERITA TERKAIT: