Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Hoax, Berita Keterlibatan Pakistan dalam Operasi Militer Taliban di Lembah Pansjhir

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yelas-kaparino-1'>YELAS KAPARINO</a>
LAPORAN: YELAS KAPARINO
  • Minggu, 17 Oktober 2021, 21:36 WIB
Hoax, Berita Keterlibatan Pakistan dalam Operasi Militer Taliban di Lembah Pansjhir
Dubes Pakistan Muhammad Hassan menerima CEO RMOL Network, Teguh Santosa./RMOL
rmol news logo Tidak lama setelah secara de facto berkuasa  di Afghanistan, sempat beredar kabar bahwa Taliban dibantu tentara Pakistan memerangi kelompok anti-Taliban di Lembah Pansjhir. Kelompok ini dipimpin oleh mantan Wakil Presiden Amarullah Saleh dan Ahmad Massoud.

Dalam kabar yang beredar luas itu disebutkan bahwa Pakistan tidak hanya memberikan dukungan pasukan di darat tetapi juga alat tempur udara seperti helikopter serang.

Duta Besar Republik Islam Pakistan, Muhammad Hassan, dalam perbincangan dengan Kantor Berita Politik RMOL, mengatakan, informasi menyesatkan itu diproduksi oleh negara tetangga mereka, India.

“Saya juga membaca laporan itu, dan sebetulnya itu berasal dari sumber-sumber India. Disebutkan bahwa alutsista Pakistan ikut dalam penyerangan itu. Sebenarnya itu adalah hoax. Mereka juga melaporkan ada tentara Pakistan di Pansjhir,” ujarnya.

Menurut Dubes Hassan, potongan video yang digunakan dalam berita bohong itu berasal dari drama televisi Pakistan mengenai kegiatan anti-terorisme.

“Semua yang terlihat sebagai tentara Pakistan dalam laporan itu sebenarnya adalah aktor Pakistan,” tegasnya sambil tertawa.

Dia juga menceritakan kesalahan fatal yang dilakukan salah satu stasiun televisi India, Republic TV, yang menyatakan memiliki informasi mengenai perwira-perwira Pakistan yang tinggal di Hotel Serena di Kabul, ibukota Pakistan, untuk mendukung serangan itu.

Pembawa acara di stasiun televisi itu mengatakan, tentara Pakistan berada di kamar di lantai Hotel Serena, dan memiliki nomor kamar pasti yang mereka tinggali.

Masalahnya, Hotel Serena hanya memiliki dua lantai.

“Jadi, semua itu adalah propaganda,” sambung Dubes Hassan lagi.

Redaksi Kantor Berita Politik RMOL telah memeriksa pernyataan Dubes Hassan dan menemukan rekaman pernyataan penyiar Republic TV yang keliru itu.

Dubes Hassan mengatakan, India sejak lama berusaha mensabotase negaranya. Dia mencontohkan operasi intelijen yang dilakukan seorang perwira AL India, Kulbhushan Yadav, yang ditangkap di Pakistan tahun 2017 lalu.

“Dia telah memberikan pengakuan di depan televisi, bahwa dirinya bekerja untuk dinas intelijen India. Dia beroperasi dari kota pelabuhan Chabahar di Iran yang dekat dengan perbatasan Pakistan. Dia bahkan memiliki paspor dengan nama Muslim,” cerita Dubes Hassan lagi.

Awalnya India membantah pengakuan Kulbhushan Yadav, namun akhirnya keluarga Kulbhushan Yadav memberikan pernyataan di televisi India dan memperlihatkan nomor induk militernya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA