Sayangnya, tidak semua proses evakuasi berjalan lancar. Baru-baru ini muncul laporan bahwa Amerika Serikat hendak mengirim sejumlah warga Afghanistan yang telah dievakuasi namun gagal dalam penilaian keamanan, ke Kosovo.
Mereka yang masuk kelompok itu kini masih ditampung di negara ketiga seperti Qatar dan Dubai.
Menurut sumber pejabat Amerika Serikat anonim yang dekat dengan situasi itu, Kosovo telah setuju untuk memberikan masa tinggal mereka selama satu tahun. Belum jelas berapa jumlah warga Afghanistan yang telah dievakuasi namun tidak lolos penilaian keamanan Amerika Serikat itu.
Dikabarkan
Ariana News, ini adalah kali pertama seorang pejabat Amerika Serikat berbicara, meski secara anonim, tentang rencana Amerika Serikat terhadap warga Afghanistan yang baru saja dievakuasi.
Permasalah evakuasi ratusan warga Afghanistan telah dikeluhkan oleh sejumlah pihak sebelumnya. Sejumlah pengacara menilai kurangnya transparansi dan otoritas hukum resmi untuk mengakses informasi dari sekitar 120 ribu warga Afghanistan yang telah meninggalkan negara itu.
Sejumlah laporan lain yang muncul mengatakan bahwa mayoritas warga Afghanistan yang dievakuasi ditempatkan di kamp-kamp pengungsi besar di pangkalan militer di Qatar, Jerman dan Italia untuk jangka waktu maksimal dua bulan, sebelum akhirnya dipindahkan ke negara lain.
BERITA TERKAIT: