Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

AS Siap Kirim Warga Afghanistan yang Sudah Dievakuasi Namun Tidak Lolos Penilaian Keamanan, ke Kosovo?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/abdul-mansoor-hassan-zada-1'>ABDUL MANSOOR HASSAN ZADA</a>
LAPORAN: ABDUL MANSOOR HASSAN ZADA
  • Senin, 06 September 2021, 00:29 WIB
AS Siap Kirim Warga Afghanistan yang Sudah Dievakuasi Namun Tidak Lolos Penilaian Keamanan, ke Kosovo?
Amerika Serikat kabarnya akan mengirim warga Afghanistan yang sudah dievakuasi namun tidak lolos pemeriksaan keamanan, ke Kosovo/Net
rmol news logo Sejak kelompok militan Taliban mengambilalih kekuasaan di Kabul dan mendepak pemerintahan yang sah pada 15 Agustus lalu, ratusan ribu warga Afghanistan telah angkat kaki dari negara. Banyak dari mereka yang dievakuasi oleh sejumlah negara, salah satunya adalah Amerika Serikat.

Sayangnya, tidak semua proses evakuasi berjalan lancar. Baru-baru ini muncul laporan bahwa Amerika Serikat hendak mengirim sejumlah warga Afghanistan yang telah dievakuasi namun gagal dalam penilaian keamanan, ke Kosovo.

Mereka yang masuk kelompok itu kini masih ditampung di negara ketiga seperti Qatar dan Dubai.

Menurut sumber pejabat Amerika Serikat anonim yang dekat dengan situasi itu, Kosovo telah setuju untuk memberikan masa tinggal mereka selama satu tahun. Belum jelas berapa jumlah warga Afghanistan yang telah dievakuasi namun tidak lolos penilaian keamanan Amerika Serikat itu.

Dikabarkan Ariana News, ini adalah kali pertama seorang pejabat Amerika Serikat berbicara, meski secara anonim, tentang rencana Amerika Serikat terhadap warga Afghanistan yang baru saja dievakuasi.

Permasalah evakuasi ratusan warga Afghanistan telah dikeluhkan oleh sejumlah pihak sebelumnya. Sejumlah pengacara menilai kurangnya transparansi dan otoritas hukum resmi untuk mengakses informasi dari sekitar 120 ribu warga Afghanistan yang telah meninggalkan negara itu.

Sejumlah laporan lain yang muncul mengatakan bahwa mayoritas warga Afghanistan yang dievakuasi ditempatkan di kamp-kamp pengungsi besar di pangkalan militer di Qatar, Jerman dan Italia untuk jangka waktu maksimal dua bulan, sebelum akhirnya dipindahkan ke negara lain. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA