Seorang pejabat kesehatan, Marcela Mercado mengatakan, varian Mu ditemukan di Kolombia pada Januari, dan saat ini telah mendominasi.
"Varian tersebut bertanggung jawab atas gelombang infeksi ketiga yang mematikan di Kolombia antara April dan Juni," kata Mercado, seperti dikutip
AFP.
Selama gelombang Covid-19 terjadi dalam periode itu, ia mengatakan, Covid-19 menyebabkan 700 kematian per hari, hampir dua pertiga tes dari orang yang meninggal dinyatakan positif untuk varian Mu.
"Itu sudah ada di lebih dari 43 negara dan menunjukkan tingkat penularan yang tinggi," tambah Mercado.
Awal pekan ini, Selasa (31/8), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyatakan bahwa varian Mu atau B.1.621 telah diklasifikasikan sebagai
"variant of interest".
Varian Mu dikatakan memiliki mutasi yang menunjukkan risiko resistensi terhadap vaksin. Namun perlu penelitian lebih lanjut untuk memahami karakteristiknya.
"Varian Mu memiliki konstelasi mutasi yang menunjukkan sifat potensial untuk lolos dari kekebalan," WHO.
WHO sendiri khawatir varian Mu dapat menyebar luas, terlebih ketika dunia juga disibukkan dengan penyebaran varian Delta yang sangat menular.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.