Perayaan Hari Kemerdekaan Afghanistan Setelah Direbut Taliban, Masihkah Kemerdekaan Itu Tersisa?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Kamis, 19 Agustus 2021, 22:10 WIB
Perayaan Hari Kemerdekaan Afghanistan Setelah Direbut Taliban, Masihkah Kemerdekaan Itu Tersisa?
Taliban merayakan Hari Kemerdekaan Afghanistan pada hari ini dengan menyatakan bahwa mereka mengalahkan Amerika Serikat/AFP
rmol news logo Tanggal 19 Agustus merupakan hari yang biasanya dirayakan dengan khidmat oleh banyak warga Afghanistan. Hari itu ditandai sebagai Hari Kemerdekaan Afghanistan dan telah ditetapkan sebagai hari libur nasional negara itu demi mengenang Perjanjian Inggris-Afganistan tahun 1919 yang mengakhiri Perang Inggris-Afganistan Ketiga serta status Afganistan sebagai protektorat Britania.

Biasanya, menjelang Hari Kemerdekaan, sejumlah ruas jalan di Afghanistan diisi oleh para penjual bendera yang menjajakan dagangan mereka untuk memeriahkan perayaan. Tidak hanya itu, atribut kemedekaan dan bendera Afghanistan juga dipasang di banyak tempat di negara tersebut.

Sementara itu, pada perayaan Hari Kemerdekaan, upacara resmi biasanya dilaksanakan di berbagai tempat di Afghanistan.

Mengutip media Afghanistan Tolo News, meskipun Afghanistan tidak pernah menjadi bagian dari Kerajaan Inggris, namun negara itu memperoleh kemerdekaannya dari Inggris setelah penandatanganan Perjanjian Anglo-Afghanistan pada tahun 1919. Ini merupakan sebuah perjanjian yang memberikan hubungan netral lengkap antara Afghanistan dan Inggris.

Selain itu, meskipun Afghanistan tidak pernah menjadi bagian dari Kerajaan Inggris, namun Inggris pernah berperang sebanyak tiga kali di negara itu.

Masihkah Ada Kemerdekaan yang Tersisa?

Namun kini, pada Kamis tanggal 19 Agustus 2021, Hari Kemerdekaan memiliki makna yang sangat berbeda bagi Afghanistan. Negara itu baru saja mengalami pergolakan politik setelah kelompok militan Taliban menduduki ibukota Kabul dan merebut kekuasaan.

Al Jazeera melaporkan, Taliban merayakan Hari Kemerdekaan Afghanistan pada hari ini dengan menyatakan bahwa mereka mengalahkan Amerika Serikat.

"Untungnya, hari ini kita merayakan ulang tahun kemerdekaan dari Inggris," kata Taliban dalam sebuah pernyataan.

"Kami pada saat yang sama, sebagai akibat dari perlawanan jihad kami memaksa kekuatan arogan dunia lainnya, Amerika Serikat untuk gagal dan mundur dari wilayah suci kami di Afghanistan," sambung pernyataan itu.

Sayangnya, kegembiraan merayakan Hari Kemerdekaan tidak lagi bisa dirasakan warga Afghanistan saat ini. Di Asadabad, setidaknya dua orang meninggal dunia setelah militan Taliban melepaskan tembakan ke arah kerumunan yang merayakan Hari Kemerdekaan. 


Sementara itu di Jalalabad, militan Taliban menembaki orang-orang yang mengibarkan bendera Afghanistan selama perayaan Hari Kemerdekaan.

Bukan hanya itu, sejumlah kenyataan pahit harus ditelan pada perayaan Hari Kemerdekaan Afghanistan saat ini. Sejak Taliban menduduki Kabul, ribuan warga negara itu berbondong-bondang angkat kaki dari Afghanistan karena khawatir akan masa depan mereka di tangan kelompok militan itu.

Tidak hanya itu, isu hak dan kebebasan wanita Afghanistan pun menjadi hal yang hangat diperbincangkan saat ini. Kembalinya Taliban ke tampuk kekuasaan membawa serta ketakutan akan kembalinya masa di mana kebebasan wanita dibatasi dengan ketat, baik dalam hal pendidikan, cara berpakaian, hingga mengambil peranan publik.

Dengan kondisi tersebut, tidak berlebihan rasanya jika muncul pertanyaan, masihkah ada kemerdekaan yang tersisa di Afghanistan? rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA