Taliban dan Pasukan Afghanistan Kembali Bentrok di Pinggiran Kota Herat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Sabtu, 31 Juli 2021, 21:44 WIB
Taliban dan Pasukan Afghanistan Kembali Bentrok di Pinggiran Kota Herat
Seorang tentara Afghanistan berjaga di luar Misi Bantuan PBB di kompleks Afghanistan di Herat sehari setelah misi itu diserang/AFP
rmol news logo Perdamaian agaknya masih menjadi kata yang jauh dari penggambaran soal situasi yang terjadi di Afghanistan saat ini.

Pasalnya, kelompok militan Taliban dan pasukan Afghanistan kembali terlibat bentrok pada akhir pekan ini (Sabtu, 31/7). Bentrokan terbaru ini terjadi di pinggiran Herat, selang sehari setelah seorang penjaga polisi tewas ketika sebuah kompleks PBB di kota barat diserang.

Diketahui bahwa kekerasan semakin meningkat di Afghanistan sejak awal Mei lalu, saat Amerika Serikat mulai menarik pulang pasukannya yang bertugas di negara itu.

Sejak saat itu, Taliban juga semakin aktif merebut sejumlah distrik di Afghanistan, termasuk di provinsi Herat, di mana kelompok itu juga telah merebut dua penyeberangan perbatasan yang berbatasan dengan Iran dan Turkmenistan.

Bentrokan terbaru kini terjadi di pinggiran Herat di mana ratusan orang dikabarkan terpaksa meninggalkan rumah mereka untuk mencari perlindungan lebih dekat ke jantung kota.

Menurut keterangan Gubernur Herat Abdul Saboor Qani, sebagian besar pertempuran terjadi di distrik Injil dan Guzara, di mana bandara berada.

"Saat ini pertempuran sedang berlangsung di selatan dan tenggara. Kami bergerak dengan hati-hati dan untuk menghindari korban sipil," kata Qani, seperti dikabarkan AFP.

Belum jelas soal berapa korban yang. sudah berjatuhan, baik korban jiwa maupun luka.

Namun, selama pertempuran terjadi yang dimulai sejak kemarin (Jumat, 30/7), kompleks utama Herat yang merupakan tempat dari Misi Bantuan PBB di Afghanistan diserang.

Taliban mengklaim bahwa mereka tidak akan menargetkan diplomat asing. Namun pada kenyataannya, mereka secara terang-terangan telah melanggar protokol internasional sebelumnya dengan serangan itu.

Di sisi lain, pasukan Afghanistan segera menanggapi dengan mengerahkan pasukan mereka serta anggota milisi panglima perang veteran dan komandan anti-Taliban, Ismail Khan untuk bersiaga di sekitaran kota selama beberapa hari ke depan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA