Rusia tidak mengesampingkan tanggapan keras jika Inggris melakukan provokasi lain seperti insiden dengan HMS Defender Inggris di Krimea Rusia, Duta Besar Rusia untuk Inggris Andrei Kelin mengatakan pada hari Jumat.
"Dalam kasus eskalasi yang berlanjut, dalam kasus provokasi berulang di dekat pantai Krimea, saya tidak mengesampingkan bahwa kita harus merespons dengan cukup keras," kata Andrei Kelin dalam wawancaranya dengan saluran televisi Rossiya-24, Jumat.
"Sulit untuk mempengaruhi hubungan Rusia-Inggris, karena mereka telah didorong ke jalan buntu dan hampir pada titik beku," ujar Andrei Kelin.
Hubungan Inggris dengan Rusia telah terganggu selama beberapa tahun terakhir. Keretakan mulai terjadi pada 2014 saat Rusia mulai mencaplok Krimea, di mana aksi itu tidak disetujui oleh Inggris.
Keretakan ini kemudian diperparah pada 2018 saat bekas mata-mata Rusia, Sergei Skripal dan anaknya Yulia Skripal, ditemukan tidak sadarkan diri. Mereka diduga diracun saat berjalan-jalan di kota Salisbury, London.
Serta beberapa insiden lainnya yang menjadikan Inggris bersekutu dengan negara-negara Eropa untuk menjatuhkan sanksi kepada Rusia
Pada Rabu (24/6) , kementerian pertahanan Rusia mengatakan bahwa Armada Laut Hitam dan layanan penjaga perbatasan Federal Security Service (FSB) menggagalkan pelanggaran perbatasan Rusia oleh HMS Defender di Cape Fiolent Crimea.
Kapal perusak itu dilaporkan melakukan perjalanan tiga kilometer ke perairan teritorial Rusia.
Kapal penjaga pantai Rusia pun melepaskan tembakan peringatan untuk mengusir mereka, diikuti oleh beberapa bom yang dijatuhkan dari pesawat Su-24M di depan Defender. Kapal Inggrsi itu pun kemudian pergi meninggalkan perairan teritorial Rusia.
Kementerian pertahanan Rusia menggambarkan tindakan perusak tersebut sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap Konvensi PBB tentang Hukum Laut, dan meminta London untuk menyelidiki tindakan para kru.
Namun, Inggris membantah telah ada penembakan dan bom untuk mengusir kapal perangnya. Inggris mengatakan pengusiran itu tidak menimbulkan ancaman langsung bagi HMS Defender tetapi tetap saja menganggap tindakan Rusia amat tidak profesional.
BERITA TERKAIT: