Dikutip dari
The National, senjata laser yang belum disebutkan namanya itu telah diuji coba pada Senin (21/6).
Senjata itu dimasukkan ke dalam pertahanan udara multi-laser Israel, yang mencakup sistem Iron Dome untuk menjatuhkan roket jarak pendek dan sistem David's Sling and Arrow terhadap rudal balistik.
Iron Dome sendiri telah mencegat 90 persen dari ribuan roket yang ditembakkan dari Gaza selama perang 11 hari pada Mei lalu.
Laser dikembangkan oleh perusahaan elektronik Israel Elbit Systems dan dipasang di pesawat sipil.
Kepala penelitian dan pengembangan di Kementerian Pertahanan, Brigjen Yaniv Rotem mengatakan, senjata itu menembak jatuh beberapa drone dalam tes baru-baru ini di Laut Mediterania.
"Sejauh yang kami tahu, kami adalah (negara) pertama, tetapi mungkin, pasti kami adalah salah satu negara pertama, yang telah mencoba dan berhasil [pada] penyadapan semacam itu," ujar Rotem.
“Kemampuan untuk mencegat dan menghancurkan ancaman dari udara sangat luar biasa. Israel adalah salah satu negara pertama yang menggunakan kemampuan seperti itu," tambahnya.
Ia mengatakan, selama uji coba, sistem laser menembak jatuh drone dari jarak sekitar 1 km.
Rotem mengatakan prototipe 100 kilowatt dengan jangkauan 20 km akan keluar dalam tiga hingga empat tahun. Itu menunjukkan bahwa versi operasional akan membutuhkan waktu lebih lama untuk diluncurkan.
BERITA TERKAIT: