Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrey Rudenko mengatakan dalam pidatonya di forum internasional, Minggu (20/6), bahwa sangat jelas sikap itu dinilai sebagai pelanggaran terhadap hak asasi manusia.
“Hari ini kita semua sedang melalui masa-masa yang menantang. Di sejumlah negara, penduduk atau orang-orang berbahasa Rusia didiskriminasi secara terbuka. Ada upaya untuk memberantas bahasa dan pendidikan Rusia. Upaya untuk memutuskan hubungan rekan senegaranya dengan tanah air bersejarah mereka sedang dilakukan," kata Rudenko, seperti dilaporkan
Tass.
Ia menekankan bahwa sikap itu tidak dapat dibenarkan dengan alasan apa pun.
"Ini adalah pelanggaran sinis terhadap hak asasi manusia yang tidak dapat dibenarkan dengan alasan politik dan perbedaan pendapat," katanya.
Ia meyakinkan forum, bahwa ia dan pihaknya tengah melakukan segala langkah yang mereka bisa untuk melindungi hak-hak orang Rusia di luar negeri, serta hak para aktivis yang mendapat tekanan dari otoritas lokal.
Mendukung dan melindungi hak-hak serta kepentingan yang sah dari komunitas berbahasa Rusia ditetapkan sebagai prioritas mutlak, menurutnya.
“Kami berterima kasih kepada mereka yang bekerja untuk mempromosikan citra positif negara kami di luar negeri, untuk mendukung bahasa, budaya, dan pendidikan Rusia. Tujuan program baru Rusia difokuskan untuk mendukung promosi bahasa negara di luar negeri untuk periode hingga 2030," kata Rudenko.
Pengembangan hubungan bisnis antara rekan senegaranya dan wilayah Rusia sebagai arah yang paling menjanjikan. Hasil sementara kerja sama ini akan dirangkum dalam Kongres Rekan Sedunia 'World Congress of Compatriots' pada Oktober 2021
.
BERITA TERKAIT: