Kapal, dengan babi di dalam kandang dan seorang kapten serta lima awak asal Kamboja itu meninggalkan dermaga Chalalai di tambon Hat Lek pada Kamis (20/5) malam menuju Vietnam.
"Pada Jumat pagi, air pasang menyebabkan kapal tergelincir, dan akhirnya terbalik," menurut Charoen Chalalai, operator dermaga, seperti dikutip dari
Bangkok Post, Jumat (21/5).
"Sebanyak 199 babi tenggelam. Hanya satu yang selamat," katanya.
Semuanya diselamatkan dari laut dan dibawa ke pantai. Butuh lebih dari dua jam. Awaknya aman.
Tidak jelas apa yang akan terjadi pada babi-babi yang mati tenggelam itu.
Pongsak Thanawattananon, kepala pos pemeriksaan bea cukai Khlong Yai, mengatakan jumlah babi di Kamboja dan Vietnam telah dihancurkan oleh wabah penyakit.
"Pedagang di negara-negara itu memesan babi dari Thailand untuk membuat jumlahnya," kata Pongsak.
Dia menduga kerugian akibat tenggelamnya kargo tersebut menyebabkan kerugian sebesar 2 juta baht (lebih dari 900 juta rupiah).
BERITA TERKAIT: