Ratusan ekstremis Yahudi dari kelompok ultra-nasionalis Lehava berbaris menuju pintu masuk Gerbang Damaskus Kota Tua Yerusalem, tempat sejumlah besar orang Palestina berkumpul, sambil berteriak lantang 'Matilah orang Arab!'.
Di saat bersamaan, ratusan warga Palestina bentrok dengan polisi Israel di dekat Gerbang Damaskus Kota Tua atas apa yang mereka anggap 'pembatasan Covid-19' yang tidak adil selama Ramadhan.
Sebanyak 21 orang dilarikan ke rumah sakit Yerusalem Timur untuk perawatan, termasuk seorang yang ditembak di kepala oleh peluru berujung spons oleh Polisi Perbatasan, menurut Bulan Sabit Merah Palestina. Sumber lain menyebut korban luka berjumlah 100 lebih.
Dua insiden yang terjadi bersamaan di lokasi yang berdekatan, membuat polisi harus mengerahkan daya penuh untuk menanggapi kedua insiden tersebut. Petugas melemparkan meriam air, menangkap lebih dari 50 orang, dan juga tembakan peluru karet.
Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, pria Arab terlihat memukuli seorang pengemudi Yahudi di lingkungan Wadi Joz di Yerusalem sebelum membakar mobilnya.
Lonjakan kekerasan telah dimulai pekan lalu, pada malam pertama bulan suci Ramadhan. Hal itu dipicu oleh keputusan polisi Yerusalem yang melarang warga Palestina duduk di tangga Gerbang Damaskus. Dalam tradisi tidak resmi -tetapi sangat bergema- di Yerusalem, ribuan orang Palestina sering duduk di daerah tersebut setelah shalat malam selama Ramadhan.
Seorang juru bicara Kepolisian Yerusalem mengatakan kepada
Times of Israel, bahwa kebijakan itu dimaksudkan sebagai bentuk pengendalian kerusuhan dan pembatasan sosial Covid-19.
Di saat yang sama, orang-orang Yahudi marah setelah melihat serangkaian video viral di jejaring sosial TikTok, yang memperlihatkan orang-orang Palestina menyerang Yahudi ultra-Ortodoks tanpa provokasi apa pun.
Tidak jelas apakah serangan itu terkait dengan kemarahan atas pembatasan Gerbang Damaskus atau tidak, tetapi video tersebut memicu suasana kemarahan yang semakin meningkat.
Ketegangan mulai mereda pada Jumat (23/4) siang, setelah polisi bergerak cepat dan menahan para pengacau.
BERITA TERKAIT: