Vaksinasi dimulai melalui siaran langsung oleh televisi pemerintah pada Selasa (9/2), di mana para petugas medis menjadi kelompok pertama yang mendapat suntikan.
"Kami memulai vaksinasi nasional terhadap virus Covid-19 (untuk) mengenang kesyahidan petugas medis," ujar Presiden Hassan Rouhani pada sebuah upacara di rumah sakit Teheran, seperti dikutip
AFP.
Iran bertujuan untuk menyuntik 80 juta lebih populasinya. Tetapi sejauh ini, Teheran baru membeli dua juta dosis vaksin Sputnik V.
Jurubicara Kementerian Kesehatan Kianoush Jahanpour mengatakan, tahap pertama pengiriman vaksin Sputnik V telah tiba di Teheran pada Kamis (4/2). Dua tahap lainnya diperkirakan akan dilakukan pada 18 dan 28 Februari.
Selain Sputnik V, Menteri Kesehatan Saeed Namaki mengatakan Iran juga akan menerima 4,2 juta dosis vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh perusahaan AstraZeneca dan Universitas Oxford, yang dibeli melalui mekanisme vaksin internasional COVAX.
Data dari Kementerian Kesehatan menunjukan, Covid-19 sudah menginfeksi 1,4 juta orang di Iran dan menewaskan lebih dari 58.500 di antaranya.
Selain membeli vaksin dari luar, Iran juga mengembangkan vaksin secara lokal pertama yang sudah memasuki tahap uji klinis pada akhir Desember.
Vaksin lokal kedua Iran sendiri saat ini tengah dalam pengembangan oleh Institut Penelitian Vaksin dan Serum Razi. Vaksin tersebut dijuluki Razi Cov Pars.