Bahkan hal itu disampaikan oleh Duta Besar Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Majid Takht-Ravanchi melalui sebuah surat kepada Sekjen PBB Antonio Guterres pada Sabtu (6/2).
"Baru-baru ini, rezim Israel tidak hanya meningkatkan komentar provokatif dan hawkishnya terhadap Republik Islam Iran, tetapi juga secara aktif berencana untuk melakukan ancaman permusuhannya terhadap Iran," demikian isi surat yang dikutip oleh
Mehr News Agency.
Pernyataan provokatif yang disampaikan oleh Takht-Ravinchi merujuk pada klaim pejabat tinggi militer Israel, Letnan Jenderal Aviv Kohavi pada 26 Januari terkait program nuklir.
Ketika itu, Kohavi juga mengkritik Amerika Serikat (AS) yang berencana kembali ke kesepakatan nuklir Iran.
Takht-Ravinchi mengatakan, pasukan militer Israel juga telah mempersiapkan rencana operasional untuk mengembangkannya tahun depan.
"Ancaman seperti itu merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap Pasal 2 Piagam PBB," kata Takht-Ravanchi.
Lebih lanjut, ia mengimbau masyarakat internasional untuk memberikan respon yang tepat mengingat catatan kelam rezim menyerang negara-negara kawasan.
"Kami memiliki hak alami kami untuk pertahanan, dan akan memberikan tanggapan yang tegas untuk setiap ancaman atau tindakan yang salah oleh rezim Israel," tegasnya.
BERITA TERKAIT: