Hal itu diungkap oleh empat pejabat senior NATO. Mereka menyebut tidak akan ada penarikan penuh pasukan hingga akhir April.
"Tidak akan ada penarikan penuh oleh sekutu pada akhir April. Kondisi belum terpenuhi," ujar seorang pejabat, seperti dikutip
Reuters.
“Dan dengan pemerintahan AS yang baru, akan ada perubahan dalam kebijakan, rasa penarikan yang tergesa-gesa yang lazim akan ditangani dan kita dapat melihat strategi keluar yang jauh lebih diperhitungkan," lanjutnya.
Pada Februari 2020, pemerintahan mantan Presiden Donald Trump menandatangani perjanjian dengan Taliban yang menyerukan penarikan semua pasukan asing pada Mei dengan imbalan penurunan kriminalitas.
Dengan kesepakatan itu, Trump mengurangi pasukan AS menjadi 2.500 pada Januari atau paling sedikit sejak 2001.
Seorang sumber lainnya menyebut rencana untuk mempertahankan asukan asing setelah Mei kemungkinan akan menjadi agenda utama pada pertemuan kunci NATO pada Februari, kata sumber NATO.
Walaupun Taliban dan pemerintah Afghanistan sudah mulai melakukan pembicaraan damai di Doha, Qatar, namun kekerasa masih tetap tinggi.
BERITA TERKAIT: