Menteri Keuangan Zafrul Aziz mengatakan, pembatasan sosial kali ini membuat Malaysia kehilangan 700 juta ringgit atau setara dengan Rp 2,4 miliar (Rp 3.400/ringgit) setiap harinya. Tetapi tahun lalu, 2,4 juta miliar ringgit atau Rp 8,3 triliun menghilang sehari karena MCO.
"Hari ini, kami telah belajar dari pelajaran di masa lalu. Jadi kami membatasi lebih banyak sektor yang ditargetkan tetapi yang lebih penting, kegiatan sosial dan beberapa gerakan antarnegara," ujar Zafrul dalam Forum Ekonomi Dunia (WEF) pada Jumat (29/1), seperti dikutip
CNBC.
Zafrul menuturkan, Malaysia mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi antara 6,5 persen hingga 7,5 persen untuk tahun ini. Meski perkiraan defisit anggaran akan mencapai 5,4 persen dari PDB.
Pekan lalu, Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengumumkan paket stimulus tambahan untuk mendukung para pelaku bisnis senilai 15 miliar ringgit.
“Kami akan memantau ini. Jika perlu suntikan fiskal lebih lanjut untuk membantu, menghidupkan kembali perekonomian dalam jangka pendek, itu adalah hal yang harus dilakukan pemerintah dan itu jelas akan berdampak (pada) defisit," terangnya.
Saat ini Malaysia berada dalam keadaan darurat yang akan berlangsung hingga 1 Agustus. Pembatasan sosial juga diperpanjang hingga 4 Februari.