Dalam percakapan telepon tersebut, keduanya membahas sejumlah isu terutama terkait perbaikan hubungan kedua negara di masa depan.
Pembicaraan tersebut tampaknya juga berpusat pada beberapa poin penting dari hubungan Rusia-Amerika Serikat, termasuk pembaruan dialog tentang non-proliferasi nuklir.
Mengutip kabar yang dimuat oleh media Rusia, yakni
Russia Today, selain soal Covid-19 yang masih menjadi musuh bersama, kedua pemimpin negara juga membahas opsi untuk memperpanjang Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis Baru alias New Strategic Arms Reduction Treaty atau yang lebih familiar disebut dengan akronim New START.
Hari sebelumnya, Moskow dan Washington dikabarkan telah bertukar catatan diplomatik tentang perpanjangan New START tersebut.
Para presiden mengungkapkan kepuasan mereka dengan kemajuan yang dicapai dari perjanjian tersebut.
New START sendiri diketahui yang mewajibkan Rusia dan Amerika Serikat untuk mengurangi setengah jumlah peluncur rudal nuklir strategis mereka dan akan berakhir pada Februari mendatang.
Sebelumnya, pemerintahan Donald Trump telah menunjukkan keengganan untuk memperpanjang perjanjian itu tanpa prasyarat. Sikap tersebut tampaknya akan berubah di bawah pemerintahan Biden.
Dalam beberapa hari mendatang, Rusia dan Amerika Serikat diperkirakan akan menyelesaikan semua prosedur yang diperlukan untuk memastikan kesepakatan penting akan tetap berlaku.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: