Kementerian Kesehatan pada Senin (18/1) melaporkan tiga kasus infeksi B.1.1.7 pada orang-orang berusia antara 20 hingga 70 tahun.
Tidak ada dari kasus tersebut yang memiliki riwayat perjalanan ke Inggris sehingga otoritas tengah menyelidiki kontak mereka yang sudah terinfeksi lebih dulu.
Dilaporkan
NHK pada Selasa (19/1), situasi tersebut membuat Shizouka mengumumkan mode siaga tinggi.
Sementara itu,
Ryukyu Shimpo memuat, Prefektur Okinawa juga tengah bersiap untuk memberlakukan keadaan darurat akibat lonjakan kasus Covid-19.
Sejauh ini, pemerintah Jepang sudah mengumumkan keadaan darurat di 11 dari 47 prefektur yang akan berlaku hingga 7 Februari.
Jumlah pasien sakit kritis di Jepang sudah melebihi 1.000, tertinggi sejak awal dilanda pandemi. Lonjakan kasus berturut-turut juga telah terjadi selama 17 hari terakhir.
Totalnya, Jepang sudah mencatat lebih dari 331 ribu kasus Covid-19 dengan 4.305 kematian.
Beberapa strain virus corona baru yang bermutasi telah dilaporkan di seluruh dunia selama beberapa pekan terakhir. Pada pertengahan Desember, pemerintah Inggris melaporkan bahwa varian baru dari penyakit tersebut, yang diyakini dapat menular hingga 70 persen, ditemukan di Inggris tenggara.
Varian lain telah ditemukan di Afrika Selatan dan Brasil, menimbulkan kekhawatiran atas kemanjuran vaksin.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: