Berdasarkan Electoral College pada 14 Desember, Biden memenangkan 306 suara elektoral, melawan 232 yang didapatkan Trump. Meskipun begitu, Trump masih berdalih terjadi kecurangan pemilihan di beberapa negara bagian.
Kongres sendiri akan mengesahkan Electoral College pada pemungutan suara Rabu (6/1), sebelum akhirnya Biden dilantik pada 20 Januari.
Tetapi jalan Biden tampaknya tidak akan mulus karena sejumlah anggota kongres Republik telah menyatakan keberatannya atas hasil Electoral College.
Dua sumber menyebut, setidaknya ada 140 anggota Kongres dari Partai Republik yang diperkirakan siap mendukung Trump membatalkan hasil Electoral College pada pekan depan.
Dalam pemungutan suara sendiri akan ada 211 anggota DPR dan 50 anggota Senat dari Partai Republik.
Seorang anggota DPR dan Senat harus keberatan untuk memicu pemungutan suara minimum terkait hasil Electoral College.
Tapi begitu keberatan dibuat, DPR dan Senat memiliki suara terpisah, kedua kamar harus menerima keberatan. Karena Demokrat akan mengontrol DPR, kecil kemungkinan upaya itu akan menang di majelis rendah.
Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell sendiri meminta anggota Republik tidak mengajukan keberatan, dengan mengatakan itu akan menjadi pemungutan suara yang "mengerikan" bagi Partai Republik karena beberapa akan menentang Trump.
Senator Republik Josh Hawley mengatakan, ia akan mendukung pembatalan hasil Electoral College. Padahal sebelumnya, Hawley menyebut, berdasarkan pengalaman Demokrat pada 2004 dan 2016, upaya tersebut gagal.
BERITA TERKAIT: