Begitu kiranya yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dalam sebuah wawancara dengan media yang dikelola pemerintah Iran, IRIB, seperti dikutip
Sputnik, Minggu (13/12).
"Proses pembentukan multipolaritas tidak dapat dihentikan. Sejarah tidak dapat dihentikan. Namun, kita menyaksikan upaya untuk memperlambat proses ini," ujar Lavrov.
"Baru-baru ini, rekan-rekan Barat kita telah menyadari bahwa tidak mungkin untuk sepenuhnya memulihkan dunia unipolar, seperti yang diinginkan oleh orang Amerika, sekutu mereka," lanjut dia.
Lavrov menuturkan, saat ini negara-negara Eropa juga semakin gagal merebut kembali kejayaan dan kekuasaan mereka, alih-alih mengharapkan solidaritas Euro-Atlantik.
Di sisi lain, AS berupaya mempertahankan pengaruhnya di Eropa hanya untuk mencoba mengurangi jumlah pesaing dalam sistem dunia baru.
"Dalam hal ini, China dengan perkembangannya yang pesat, tela dipilih sebagai musuh utama dan ancaman bagi Barat," kata Lavrov.
Sementara itu, ia mengatakan, Rusia dan Iran merupakan dua aktor global utama yang memainkan peran dalam pembentukan tatanan dunia baru.
BERITA TERKAIT: