Sebaliknya, dalam sebuah artikel yang diunggah pada akhir pekan lalu, media itu menyebut sumber virus corona baru atau SARS-CoV-2 di China berasal dari makanan beku yang diimpor dari Eropa, Amerika, dan bahkan Australia.
"Karena wabah yang meningkat di China ditemukan terkait dengan produk beku dari bagian lain dunia, dilaporkan tanda-tanda lebih awak virus corona daripada Wuhan. Itu menimbulkan hipotesis baru. Apakah wabah awal di Wuhan berasal dari makanan beku impor?" tulis artikel tersebut.
Pada awal wabah, pasar makanan basah Wuhan disebut-sebut sebagai sumber dari penyebaran Covid-19.
Setelah itu, Australia mendesak diadakannya penyelidikan independen terkait dengan asal usul virus corona yang membuat China marah dan keduanya terlibat perselisihan hingga saat ini.
Dalam beberapa waktu terakhir, China sendiri aktif menyuarakan klaim virus corona bersumber dari luar negeri dan kemungkinan dari makanan beku impor.
Global Times menyebut, Wuhan menjual berbagai makanan impor, seperti steak dari Australia, ceri dari Chili, dan makanan laut dari Ekuador.
Otoritas China juga telah menghentikan impor daging dan makanan laut dari beberapa negara, seperti Brasil, Rusia, Ekuador, Jerman, Norwegia, hingga Selandia Baru karena ditemukan virus corona.
"Semakin banyak bukti menunjukkan bahwa makanan laut beku atau produk daging mungkin menyebarkan virus dari negara-negara dengan epidemi ke negara kami," ujar seorang ahli epidemiologi China Wu Zunyou.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri telah menyatakan tidak ada bukti penularan virus corona dari makanan ke manusia.
BERITA TERKAIT: