Diduga Terkait Dengan Tentara Pembebasan Rakyat, Dua Perusahaan Raksasa China Masuk Daftar Hitam AS

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Senin, 30 November 2020, 13:00 WIB
Diduga Terkait Dengan Tentara Pembebasan Rakyat, Dua Perusahaan Raksasa China Masuk Daftar Hitam AS
China National Offshore Oil Corp (CNOOC)/Net
rmol news logo Amerika Serikat (AS) menambahkan dua perusahaan raksasa China ke dalam daftar hitam perdagangan karena diduga memiliki keterkaitan dengan militer.

Mereka adalah raksasa pembuat chip, Semiconductor Manufacturing International Corp (SMIC) dan produsen migas, China National Offshore Oil Corp (CNOOC).

Dengan masuknya SMIC dan CNOOC, maka totalnya terdapat 35 perusahaan China yang masuk dalam daftar dan memiliki akses terbatas untuk melakukan bisnis di AS.

Dilaporkan Reuters pada Senin (30/11), langkah tersebut dilakukan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump untuk membuat lawannya, Joe Biden berada di situasi sulit ketika menjabat nanti.

Daftar Perusahaan Militer Komunis China sendiri telah diamanatkan dalam UU pada 1999.

UU tersebut mewajibkan Pentagon untuk menyusun perusahaan-perusahaan yang dimiliki atau dikendalikan oleh Tentara Pembebasan Rakyat.

SMIC sudah berada di garis bidik Washington. Pasalnya pada September, Departemen Perdagangan AS memberlakukan pembatasan ekspor ke perusahaan tersebut setelah menyimpulkan adanya risiko peralatan yang dipasok dapat digunakan untuk keperluan militer. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA