Tawaran itu datang beberapa hari setelah Bank Dunia mengatakan ekonomi akan berkontraksi hampir 10 persen tahun ini, dan bertepatan dengan perayaan Diwali bulan depan, salah satu festival keagamaan terpenting di negara itu.
Menteri Keuangan Nirmala Sitharaman mengatakan pegawai pemerintah federal juga akan diizinkan untuk membelanjakan sekitar 3,8 miliar dolar AS dari tunjangan perjalanan yang tidak terpakai - yang merupakan bagian dari gaji mereka - untuk barang dan jasa.
"Festival akan datang, dan kami ingin memberitahu Anda bahwa dalam enam bulan ke depan anda bisa menghabiskan uang untuk membeli barang-barang yang akan membantu keluarga Anda," kata Sitharaman dalam konferensi pers, seperti dikutip dari
AFP, Senin (12/10).
Dengan skema pinjaman, pemerintah akan menghabiskan sekitar 80 miliar rupee atau setara dengan 1,1 miliar dolar AS untuk memberikan uang muka gaji sebesar 10.000 rupee (135 dolar AS) kepada pegawai pemerintah untuk dilunasi selama 10 bulan.
Sitharaman mengatakan rencana itu bertujuan mendorong orang India untuk menghabiskan sebagian dari tabungan mereka, sehingga akan menghasilkan sekitar 4,9 miliar dolar AS untuk perekonomian.
"Langkah-langkah itu akan mendorong pertumbuhan selama sisa tahun ini", kata Federasi Kamar Dagang dan Industri India menyusul pengumuman itu.
Pemerintah juga telah menyisihkan dana sebesar 1,6 miliar dolar AS untuk pinjaman 50 tahun kepada negara bagian untuk dibelanjakan pada pembangunan jalan, pertahanan dan infrastruktur lainnya pada Maret lalu.
"Langkah-langkah stimulasi tidak akan memicu inflasi atau menempatkan hutang publik pada jalur yang tidak berkelanjutan," kata Sitharaman.
India telah mengurangi penguncian virus corona secara nasional sejak Juni tetapi jutaan orang kini kehilangan pekerjaan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: