Egan Bernal pembalap dari Amerika Latin pertama yang memenangkan balap sepeda kelas dunia sejauh 3.365 kilometer itu. Di saat bersamaan dia juga berhasil mencatatkan diri sebagai orang termuda yang memenangkan ajang balap sepeda yang dimulai pada 1903 itu. Ketika memenangkan Tour de France, Egan Bernal baru berusia 23 tahun.
Walau lahir di Bogota, namun kedua orang tuanya, German dan Flor, membesarkan Egan Bernal di kota Zipaquira, sekitar 44 kilometer di utara Bogota.
Melihat perjalanannya hidupnya sejauh ini, seakan Egan Bernal lahir untuk balap sepeda.
Egan Bernal kecil mulai mengayuh pedal sepeda di usia lima tahun, dan di usia sembilan tahun ia memenangkan balap sepeda di kotanya.
Kecintaannya pada olahraga balap sepeda semakin menjadi. Di tahun 2014 ia mendapatkan medali perak dalam balap sepeda di Brazil, Costa Rica, dan Amerika Serikat. Setahun kemudian, dia menggondol medali perunggu untuk kelas balap dunia sepeda gunung kelas junior. Juga di tahun 2015, ia memenangkan balap sepeda Clasica Juventudes Cajica di Kolombia dan Sognando Il Giro delle Fiandre di Italia.
Di periode 2016-2017, prestasi Egan Bernal semakin moncer. Ia memasuki kelas senior ketika ikut dalam berbagai balap sepeda dunia pada tahun 2016. Umumnya ia menduduki posisi 20 besar.
Di tahun 2017, Egan Bernal menempati posisi 10 besar dalam balap sepeda Vuelta a San Juan dan Tour de Lengkawi. Lalu menempati posisi ketiga dalam balap sepeda Settimana Internazionale Coppi e Bertali, dan pada posisi kedua adlam balap sepeda Giro de’ll Appennino.
Masih di tahun 2017, Egan Bernal memenangkan balap sepeda Tour de l’Avenir.
Di tahun 2018 ia memulai debut di Team Sky dalam balap sepeda Tour Down Town. Dalam kesempatan ini ia menjadi co-leader dan memenangkan klasifikasi pembalap muda.
Di bulan Februari tahun itu ia memenangkan Kejuaran Time Trial Nasional di Kolombia. Sebulan kemudian, ia kembali menorehkan prestasi. Kali ini pada Tour de Romandie. Di bulan Mei, Egan Bernal memperoleh kemenangan pertama dalam seri UCI World Tour pada balap sepeda Tour de California.
“Egan Bernal adalah ikon baru Kolombia,†ujar Dutabesar Republik Kolombia untuk Republik Indonesia, Juan Camilo Valencia, kepada redaksi
Kantor Berita Politik RMOL di Kedubes Kolombia di Plaza Sentral, Jakarta.
Dubes Valencia mengatakan, Kolombia ingin dikenal oleh sosok inspiratif seperti Egan Bernal.
“Ia muda, penuh semangat, berprestasi, dan membanggakan. Ia adalah role model yang baik untuk generasi muda Kolombia dan dunia,†sambung Dubes Valencia.
Di sisi lain, ujar Dubes Valenzia, Egan Bernal mengagumi Presiden Joko Widodo yang kerap membagikan sepeda kepada masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak.
Karena itulah, di mata Egan Bernal, Jokowi adalah Juara Sepeda Indonesia.
Kepada Kedubes Kolombia di Jakarta, Egan Bernal menitipkan cindera mata berupa kaos kuning yang ditandatanganinya, juga sebuah foto dirinya yang bertuliskan, “Persembahan istimewa untuk Presiden Jokowi, Juara Sepeda di Indonesia.â€
“Kami sedang mencari waktu yang tepat untuk menyerahkan cindera mata ini kepada Presiden Jokowi,†ujar Dubes Valencia.
BERITA TERKAIT: