Menteri Luar Negeri Heiko Maas membenarkan bahwa diplomat perempuan itu menjadi korban ledakan dan meninggal di apartemennya yang ikut hancur.
"Ketakutan terburuk kami telah dikonfirmasi," kata Menteri Luar Negeri Heiko Maas dalam sebuah pernyataan, dikutip dari
DW, Jumat (7/8).
"Seorang anggota kedutaan kami di Beirut telah tewas setelah ledakan di rumahnya. Semua karyawan Kantor Luar Negeri Federal sangat berduka untuk rekan mereka," lanjut Heiko Maas.
Ungkapan ini juga diposting pada akun Twitter Kantor Luar Negeri Jerman.
"Saya ingin berterima kasih kepada semua orang yang, seperti mendiang rekan kami itu, yang telah menerima resiko pada pekerjaannya dalam melayani negara kami," tambah Maas.
Sebelumnya, pada Kamis, Maas juga mengatakan akan sepenuhnya memberikan dukungan dan bantuan untuk Lebanon.
"Jerman tidak akan meninggalkan orang-orang Beirut dalam kesulitan. Bencana itu mungkin telah membuat Beirut menjadi puing-puing, tetapi persahabatan kami dengan Lebanon belum terguncang," kata Mass.
Pemerintah Jerman dilaporkan mengirim tim 47 orang dari badan perlindungan sipil THW ke Beirut pada hari Rabu, sementara tentara Jerman mengatakan memiliki kendaraan medis di daerah itu yang dapat segera diaktifkan untuk membantu para korban.
Selain pegawai kedutaan Jerman, sedikitnya 40 warga Prancis tewas dalam ledakan tersebut. Menteri Kebudayaan Prancis Roselyne Bachelot mengumumkan kematian seorang arsitek Perancis, Jean-Marc Bonfils yang berbasis di Beirut pada hari Kamis.
Sedikitnya 135 orang tewas dan 5.000 lainnya luka-luka dalam peristiwa itu. Ledakan dahsyat di Beirut juga menyebabkan sekitar 250.000 orang kehilangan tempat tinggal setelah beberapa ledakan susulan meluluhlantakkan banyak bangunan.
Menurut pemerintah setempat, ledakan Beirut disebabkan amonium nitrat yang disimpan selama bertahun-tahun di kota itu.
Amonium nitrat adalah zat kristal tak berbau yang biasa digunakan sebagai pupuk. Senyawa ini juga telah menjadi penyebab berbagai ledakan di kawasan industri selama beberapa dekade.
Ledakan itu berdampak hampir setengah dari ibukota Lebanon, dan meninggalkan kawah selebar 124 meter (405 kaki) di lokasi ledakan.